Wednesday, September 16, 2009

MUDIK, PERJALANAN MENUJU SILATURAHMI


Pengertian mudik dalam bahasa sehari hari adalah pulang ke kampung atau daerah asal, di Indonesia mudik pada umumnya dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang pada saat menjelang hari raya keagamaan yang mereka anut dengan tujuan bersilaturrahmi dengan keluarga, kerabat dan lain lain dikarenakan antara mereka saat itu telah terpisahkan oleh suatu keadaan dan jarak yang cukup jauh. di Indonesia yang mayoritas masyarakatnya memeluk agama islam, mudik biasanya dilakukan pada seminggu akhir bulan Ramadhan. Untuk melaksanakan mudik sekarang ini, diperlukan suatu rencana dan persiapan yang tidak sederhana. Jika tidak pandai – pandai membaca situasi bakal jalur perjalanan dan perlengkapannya, hambatan panjanglah yang akan ditemui selama perjalanan. nuansa berbeda juga dirasakan oleh pemudik yang menumpang jasa angkutan umum, baik yang menumpang bis, kapal,maupun pesawat. bukan tidak mungkin, selama perjalanan pemudik akan selalu menjumpai berbagai hambatan, terutama masalah kelelahan dan kemacetan lalu lintas terutama bagi yang menumpang angkutan umum darat atau yang mengendarai kendaraan pribadi lewat darat.
Kenyamanan perjalanan mudik bukan hanya menjadi prioritas pemudik, tetapi juga menjadi prioritas beberapa lembaga seperti, Kepolisian, Dinas perhubungan, Dinas Pekerjaan umum Bina marga, Organisasi angkutan baik darat laut maupun udara, Perusahaan Swasta pengelola Jalan Tol, terminal, pelabuhan, bandara dan lain – lain. Diperlukan suatu sistem koordinasi yang tersentralisasi agar tercipta sinkronisasi kerja yang baik hingga terwujud suatu kenyamanan perjalanan pemudik ke tempat tujuannya. Dalam praktek, yang dirasakan pemudik sebelum dan saat dalam perjalananannya adalah lebih banyak ketidak nyamanannya dari pada kenyamanannya. Ketidak nyamanan itu misalnya, banyaknya ruas jalan utama mudik yang belum tuntas diperbaiki, kurangnya aparat pengatur lalu lintas di titik – titik macet tertentu, antrian keluar masuk jalan tol, adanya pasar tradisional dipinggir jalan dan lain sebagainya.
Jauh hari sebelum bulan ramadhan atau pada awal ramadhan, pada umumnya calon pemudik yang menggunakan jasa angkutan umum, harus berjuang terlebih dahulu di depan loket angkutan umum untuk memperoleh tiket, untuk mendapatkan tiketpun harus bersaing dan antri dengan sesama calon penumpang lainnya, yang namanya tiket biasanya terbatas sesuai dengan jumlah angkutan dan kapasitas yang tersedia. adanya Keterbatasan inilah yang jika tidak disikapi dengan baik dan bijaksana oleh pihak perusahaan angkutan umum kelak akan dapat menimbulkan suatu kekacauan bahkan suatu kecelakaan, mengingat tugas melayani dan mengangkut penumpang secara aman sampai ketujuan adalah tanggung jawab perusahaan angkutan umum.
Mengingat lebih besarnya jumlah calon penumpang pemudik dari pada ketersediaan sarana angkutan umum, Perusahaan angkutan umum hendaknya tidak memanfaatkan situasi ini dengan cara mengerahkan kendaraan angkutnya tanpa melalui uji kelayakan serta tanpa memperhatikan kenyamanannya. demi memenuhi keinginan agar sampai ke tujuan atau agar sekedar terangkut, tidak sedikit penumpang rela naik angkutan umum dalam keadaan berdesak desakan. Prilaku pemaksaan diri oleh penumpang agar terangkut sampai ke tujuan dan/atau prilaku pemaksaan oleh “oknum” perusahaan angkutan umum agar memperoleh keuntungan finansial dari ongkos Penumpang yang berakibat kelebihan kapasitas muatan harus dihindari. Prilaku seperti ini akan menjadi bibit kecelakaan.
Dari sekelumit lika liku perjalanan pemudik untuk bersilaturahmi, moment yang justru menjadi “Serunya mudik “ adalah moment melakukan perjalanan beramai –ramai menuju kampung halaman dengan segala tantangannya seperti kemacetan, berdesak desakan, antrian dan lain lain. Sebaliknya tantangan perjalanan serta pengalaman yang didapat sewaktu perjalanan mudik merupakan suatu topik menarik yang dibicarakan pemudik kepada kelurga dan kerabatnya sewaktu tiba ditujuan ataupun sewaktu merayakan hari raya. Beratnya perjalanan mudik seolah menjadi sirna dan berubah menjadi suatu kebanggaan serta kebahagiaan tersendiri karena dapat bertemu dengan orang – orang yang mereka cintai dan yang mereka kenal ditempat tujuan.
Walau dirasakan repotnya perjalanan mudik, namun tidak sedikit orang yang mempersiapkan mudik itu secara khusus, dari mulai menabung sejak jauh hari, hingga mempersiapkan oleh – oleh serta persiapan stamina yang baik. Pada masa ini, sedang trend yang namanya mudik bersepeda motor secara konvoi atau berombongan, mudik dengan cara seperti ini tantangannya lebih berat lagi, yang mana pengendara dan boncengannnya harus mewaspadai cuaca yang sangat panas, dingin ataupun hujan, mengantuk, apalagi ruas jalan yang memang dirancang pas untuk kendaraan roda empat atau lebih, dan mereka harus saling berbagi ruas dengan para pengendara motor yang berkonvoi, perebutan ruas jalan seperti ini dapat memicu kecelakaan lalu lintas berupa serempetan antara sesama pengendara kendaraan beroda dua atau dengan pengendara kendaraan roda empat.
Di sisi lain, ada tantangan terberat dalam perjalanan mudik, yaitu menjaga agar tetap dapat berpuasa selama perjalanan mudik, mengapa terberat? Karena pemudik juga harus mentaati hukum – hukum berpuasa, padahal sebagaimana kita ketahui karena begitu melelahkannya perjalanan mudik banyak diantara mereka yang tidak sanggup berpuasa dan pemudik yang tidak puasa tidak menghormati mereka yang berpuasa serta banyaknya pedagang makanan dan minuman yang lalu lalang (terutama di kereta api) menjajakan dagangannya selama perjalanan dan lain lainnya.
Dari sekelumit uraian ini, dapat di tarik suatu kesimpulan yakni ada pandangan dari sebagian umat muslim di Indonesia yang menjalankan ibadah puasa bahwasannya kesempurnaan ibadah puasa itu harus dirangkaikan dengan bertemu langsung dengan orang tua dan /atau kerabat yang lebih tua untuk menundukkan diri memohon ma’af dan ampunan lahir batin atas segala kesalahan dimasa sebelumnya, yang kemudian dirangkaikan lagi dengan saling bersilaturahmi dengan tetangga, teman, dan lain lain. Untuk dapat mencapai ini mereka (umat muslim) rela melewati berbagai cara dan upaya agar dapat melakukan perjalanan mudik menjelang hari raya Idul Fitri dan menjadikan perjalanan mudik sebagai suatu bagian keindahan dari bulan suci Ramadhan dan hari raya itu sendiri.

Fauzan Daromi, SH.
Pemerhati Masalah Sosial.
READ MORE - MUDIK, PERJALANAN MENUJU SILATURAHMI

Monday, September 14, 2009

Dra. Pariati: koperasi SMK N 1 Sekayu dapat diandalkan



Toko atau koperasi SMKN 1 Sekayu merupakan toko yang melayani keperluan para siswa dan guru-guru SMKN 1 Sekayu. Selain melayani foto copy, koperasi SMK ini juga menyediakan peralatan-peralatan sekolah bagi siswa-siswa. Seperti buku, alat tulis, dan lain-lain.

Adapun penanggung jawab koperasi sekolah ini yaitu Dra. Pariati, sedangkan ketua UP yaitu Drs. Yuit Karmiono, Pembina yaitu Dra. Amroh, pengelola photo copy yaitu Sa’diah.

Untuk para siswa yang membutuhkan perlengkapan sekolah tak perlu pusing-pusing karena koperasi sekolah di SMKN 1 Sekayu menyediakan alat-alat sekolah yang biasanya di butuhkan oleh siswa sehari-hari.

Selain itu koperasi SMKN 1 Sekayu juga sangat rapi dan tempatnya sangat bersih. Seperti hal nya Bank Mini, koperasi juga mempunyai tujuan melayani para siswa dan guru-guru dalam hal memperlancar kerja dan belajar siswa. Seperti fotocopy, dengan adanya fotocopy ini para siswa atau pun para guru akan lebih mudah karena ketersediaannya peralatan tersebut di koperasi sekolah ini.

Adapun pegawai koperasi SMKN 1 Sekayu ini yaitu Sa’diah dan Indah Suheci, yang kesehari-harian nya selalu melayani keperluan para siswa maupun guru-guru yang mereka butuhkan. Koperasi sekolah ini di buka setiap hari kerja sekolah yaitu hari senin sampai sabtu mulai jam 07.00 Wib sampai dengan jam 16.30 Wib.
READ MORE - Dra. Pariati: koperasi SMK N 1 Sekayu dapat diandalkan

Sunday, September 13, 2009

SMK N 1 Terima Kunjungan Indosat



sabtu,12 september 2009 sekitar pukul 10.00 wib,SMK N 1 Sekayu kedatangan pihak indosat yang bertujuan untuk Silahturahmi dan mengenalkan siswa SMK N 1 Sekayu tentang keuntungan menggunakan indosat (khususnya Kartu IM3)
pada acara tersebut di buka oleh perwakilan dari pihak Indosat dan kepala SMK N 1 Sekayu yakni Ibu Pariati.pihak Indosat memperkenalkan pada siswa -siswi tentang keuntungan memakai IM3 yang mempunyai berbagai fasilitas menarik,selain itu tarif IM3 juga murah banget cukup Rp 0,1 Nelpon & smsan,dan internetan dengan Rp 1 Rp/Kb.
pada acara yang bertajuk silahturahmi bersama IM3 tersebut ,siswa juga di suguhi penampilan Group Nasyid "SENANDUNG HIKMAH " dengan Versi Acapella.lagu-lagu yang di bawakan begitu memukau dan menghibur,selain menyanyikan lagu -lagu album terbaru mereka ,Senandung Hikmah juga membuat Games Yang seru Abis,..hingga membuat siswa yang lain tertawa.
sekitar pukul 12.00 Wib kunjungan Indosat yang Bertajuk "silahturahmi Bersama IM3" di SMK n 1 sekayupun selesai .
READ MORE - SMK N 1 Terima Kunjungan Indosat

Tuesday, September 8, 2009

MENYIMAK MEKANISME SELEKSI CALON MENTERI OLEH PRESIDEN

Mengutip apa yang telah disampaikan Presiden SBY kepada media massa seusai berbuka puasa bersama pengurus pusat dan kader partai Demokrat di kediamannya di Cikeas Kabupaten Bogor Sabtu 05 September 2009 lalu yang mana Presiden menegaskan sampai saat ini belum membuat kesepakatan tentang pembagian posisi di kabinet dengan partai politik koalisi pendukung pencalonannya ataupun partai nonkoalisi. Seleksi anggota kabinet baru dilakukan setelah dokumen rencana aksi dan program kerja selesai pada 1 0ktober 2009. saat ini Presiden SBY mengaku tengah disibukkan dengan penyusunan fakta integritas yang mencakup mekanisme evaluasi atas kinerja anggota kabinet. Dari kutipan berita ini dapat ditangkap bahwa akan ada proses evaluasi dan seleksi terhadap calon menteri pengisi kabinet pemerintahan SBY – Boediono pasca 1 Oktober 2009. yang menarik disini adalah bagaimana proses ataupun mekanisme seleksi bagi calon menteri dimaksud.
Sebagaimana kita ketahui bersama, dalam tata pemerintahan Indonesia, mekanisme pemilihan dan seleksi serta penentuan kriteria atas calon menteri merupakan hak Prerogatif presiden, namun penulis kira tidak ada salahnya kalau masyarakat Indonesia dapat sedikit di beri kesempatan untuk menyimak proses seleksi calon menteri dimaksud, setidaknya untuk mengetahui bagaimana visi dan misinya si calon menteri secara umum saja di hadapan publik. Penulis kira ini penting mengingat apa yang pernah disampaikan dan diprogramkan oleh pasangan SBY – Boediono saat kampanye pemilihan Presiden beberapa waktu lalu begitu kompleks mengenai segala bidang, para calon menteri tentunya harus satu visi dan misinya dengan Presiden dan Wakil Presiden terpilih, harus mampu menjabarkan lalu menerapkan program – program dimaksud melalui Departemen dan Badan terkait yang akan dipimpinnya, harus mempunyai pengalaman bekerja atau mengabdi yang cukup baik serta berkompeten dari segi disiplin ilmu kependidikannya terhadap Departemen atau Badan yang akan dipimpinnya, harus dapat menetapkan kebijakan yang mendukung program kerja Presiden. Harus ada penetapan standar kriteria oleh Presiden terhadap calon menterinya mengingat kinerja menteri merupakan perpanjangan tangan kinerja Presiden yang merupakan kepala Pemerintahan sekaligus kepala Negara Republik Indonesia.
Mengingat iklim demokrasi di Indonesia yang semakin membaik dan dewasa serta berkembang yang dibuktikan dengan suksesnya proses pemilihan Presiden dan wakil Presiden beberapa waktu lalu dan yang mana pula Komisi Pemilihan Umum (KPU) sukses mengagendakan dan melaksanakan Debat Kandidat Capres dan Cawapres, penulis berpendapat tiada salahnya jika kelak Presiden dapat mengagendakan hal serupa yang pernah dilakukan oleh KPU untuk menyeleksi calon menteri – menterinya dengan batasan – batasan tertentu sekedar mengetahui Visi dan Misinya dan tidak keluar dari koridor hukum tata negara bahwa Presiden mempuyai hak prerogatif untuk menunjuk siapapun dengan caranya sendiri atau cara apapun supaya yang bersangkutan dapat bekerja sama dengan Presiden sebagai menteri yang tergabung dalam Kabinet. Jika nanti ini benar terjadi, penulis yakin akan ada dampak yang baik bagi demokrasi di Indonesia. Masyarakat akan dapat melihat dan memprediksi sejauh apa langkah kebijakan dan politik yang akan dapat dicapai oleh pemerintah sekarang hingga 5 tahun mendatang.
Dilain pihak, para petinggi partai politik koalisi dari partai Demokrat yang mengklaim telah melakukan kontrak politik dengan Partai Demokrat, telah “berlomba” menyiapkan kader terbaiknya untuk dicalonkan sebagai menteri dalam kabinet, di sisi lain berkembang issu bahwa Presiden SBY akan tetap mempertahankan sebagian anggota kabinetnya saja dan menambah sebagian lagi untuk menggantikan anggota kabinet yang kinerjanya dianggap kurang optimal. Adanya perombakan kabinet pasca Pilpres adalah masalah biasa, masalah luar biasanya adalah : bagaimana Presiden SBY mengakomodir kuota menteri baru dari partai politik yang jadi koalisi ataupun yang berasal dari luar Koalisi serta yang berasal dari profesional ataupun dari independen agar menjadi satu kesatuan yang solid? Salah satu Pemasalahan ini pula yang menjadi dasar perlunya seleksi dalam pemilihan calon menteri oleh Presiden.
Selama ini karena hak prerogatifnya, Presiden dapat bekerja sama dengan Wakil Presiden dibantu petinggi partai politik pendukungnya saja yang terlibat dalam proses seleksi terhadap calon menteri, komposisi secara detailnya hanya sesama mereka yang mengetahuinya,terutama yang telah terlebih dahulu menandatangani suatu kontrak politik tertentu, masyarakat hanya dapat menunggu hasil pengumumannya saja oleh Presiden, lalu dari itu masyarakat dapat memprediksi dan menganalisa sejauh mana langkah kebijakan dan politik yang akan dapat dicapai oleh pemerintah dan kabinet itu.
Satu hal lagi yang menarik perhatian adalah bagaimana Presiden menyesuaikan besaran kuota jumlah menteri dari partai PDIP dan partai Hanura mengingat secara historis kedua pimpinan partai politik itu adalah mantan pimpinan Presiden SBY di saat menjalani karir tugas yang berbeda dan tidak mungkin Presiden SBY menjadikan keduanya menteri? Penghormatan kepada senioritas dan koalisi partai politik pasti ada untuk menentukan kuota menteri dalam kabinet, tinggal lagi bagaimana perumusan komposisinya yang tepat, agar dapat mencakupi semua kepentingan politik pada umumnya dan kepentingan masyarakat Indonesia.

Fauzan Daromi, SH.
Pemerhati masalah Sosial.
READ MORE - MENYIMAK MEKANISME SELEKSI CALON MENTERI OLEH PRESIDEN

Friday, September 4, 2009

KLAIM ASING ATAS ASSET INDONESIA DAN NASIONALISME

Beberapa waktu lalu hingga kini, satu persatu mulai menghangat pemberitaan di media massa mengenai klaim dari salah satu negara tetangga kita yakni Malaysia yang intinya mengakui
(diantaranya) bahwa :
1. Salah satu atau lebih kepulauan kecil Indonesia yang letaknya berdekatan ataupun yang berbatasan dengan Malaysia adalah milik Malaysia
2. Salah satu atau lebih kebudayaan tradisional (Tari - tarian) Indonesia adalah milik Malaysia
3. Salah satu atau lebih jenis musik tradisional Indonesia adalah milik malaysia.
Sejak mudahnya akses data dan pemberitaan melalui media Televisi ataupun melalui media internet, masyarakat dan pemerintah Indonesia dapat melihat dan mengetahui ternyata begitu banyak asset Indonesia telah di Klaim oleh Malaysia sebagai miliknya, pengakuan Malaysia bukan tanpa dasar, ada bukti fakta pengelolaan atas asset Indonesia. Cukup banyaknya asset Indonesia yang kemudian di klaim Malaysia memunculkan beberapa pertanyaan, mengapa beberapa Asset Indonesia dengan mudahnya dapat di klaim oleh Malaysia? Dan Bagaimana Pengelolaannya oleh pemerintah Indonesia selama ini? Serta bagaimana sistem pengamanannya selama ini?
Jawaban atas Pertanyaan tersebut hendaknya segera di ekspos oleh pemerintah, begitupun mengenai proses penyelesaiannya baik yang melalui jalur diplomatik maupun secara bilatral antar kedua negara, atau cara lainnya sesuai peundang – undangan yang berlaku. Apabila proses penyelesaaiannya berlarut – larut, Bukan tidak mungkin desakan kepada pemerintah Indonesia yang bentuknya berupa Demonstrasi anti Malaysia yang telah lebih dahulu dilakukan oleh sekelompok masyarakat Indonesia tertentu dan mahasiswa dari perguruan tinggi tertentu akan menjadi semacam pelecut untuk menarik dan membakar rasa nasionalisme masyarakat Indonesia lainnya hingga meluas dan tak terkendali, yang akhirnya dapat memperburuk hubungan diplomatik dan politik antara Negara Malaysia dan Negara Indonesia, adanya sikap nasionalis dari rakyat Indonesia anti malaysia bukanlah yang pertama terjadi, awalnya terjadi pada era pemerintahan Presiden Soekarno yang kutipan pidatonya sering disiarkan oleh salah satu stasiun televisi swasta Indonesia, waktu itu Soekarno secara Langsung berpidato dihadapan ribuan rakyatnya dengan nada yang berapi – api guna membakar semangat nasionalisme rakyatnya, inti dari nasionalisme adalah mengajak rakyat bersatu mempertahankan hak diri rakyat Indonesia dan/atau hak bangsa Indonesia serta secara bersama melawan atas segala bentuk penindasan atau sejenisnya dari negara asing.
Secara adminisrasi pemerintahan baik dipusat maupun didaerah, tentunya Asset semacam ini ada inventarisasinya, baik itu yang pengelolaannya diserahkan kepada pemerintah daerah dan oleh pemerintah pusat. Bukanlah suatu hal yang mudah mengelola dan menjaga suatu inventaris yang salah satu bentuknya berupa kepulauan, mengingat banyaknya jumlah kepulauan kecil dan letaknya tersebar diseluruh wilayah Indonesia serta luasnya pula wilayah laut negara Indonesia. Diperlukan suatu kerja sama yang berkelanjutan antar berbagai Dinas dan Badan serta Instansi terkait bahkan Militer serta di topang dana yang tidak sedikit dari pemerintah untuk mengelola dan menjaga asset berupa kepulauan agar tidak mudah disusupi dan kemudian dikuasai pihak asing.
Adanya Klaim kepemilikan oleh asing dimungkinkan terjadi karena pihak asing melihat ada sisi lemah keadministrasian pemerintah Indonesia dalam hal inventarisasi dan ketidakmampuan pemerintah mengoptimalkan assetnya menjadi suatu pendapatan serta adanya keterbatasan dana dari pemerintah untuk mengoptimalkan asset dimaksud. Lebih ironis lagi, dari keterangan Menteri Kebudayaan dan Pariwisata (Menbudpar) di media massa beberapa waktu lalu bahwasanya dari keseluruhan keseniaan yang menjadi kebudayaan tradisional Indonesia baru sebagian besar yang telah terdaftar dan telah di Patenkan kepemilikannya oleh pemerintah Indonesia, adanya kendala dalam proses percepatan inventarisasi dan pendaftaran paten kebudayaan tradisional Indonesia harus segera diatasi. Keanekaragaman Kebudayan Indonesia merupakan salah satu daya tarik utama untuk dapat mendatangkan Wisatawan Asing Internasional, banyaknya Promosi asset dan ketersediaan fasilitas aksesnya masih belum cukup, harus diciptakan pula rasa nyaman dan aman serta keramahan yang cukup tinggi oleh segenap masyarakat Indonesia.
Dari sisi lain, Krisis pendanaan dari pemerintah yang juga menjadi salah satu penyebab kurangnya penciptaan ragam lapangan pekerjaan di Indonesia telah memotivasi sebagian masyarakat Indonesia untuk bekerja di negara Malaysia. Besarnya asset tenaga kerja Indonesia yang secara langsung ikut membangun perekonomian Malaysia dan adanya pula sejumlah Investor Malaysia di Indonesia yang secara langsung membantu perekonomian rakyat Indonesia serta adanya beragam konflik ketenagakerjaan Indonesia di Malaysia ditambah kisah sejarah wilayah yang masih ada hubungan koloni, telah menjadikan hubungan Indonesia dan Malaysia bercampur aduk manis pahitnya, begitu erat dan seolah tak dapat dipisahkan. Oleh karena itu penulis berpendapat, dalam menyelesaikan suatu konflik antar negara, sebelum memutuskan kelanjutan hubungan suatu negara, hendaknya melihat dulu sejarah perjalanan hubungan negara sebelum ini serta memperhatikan segala sisi hukumnya, dampak ekonominya apakah nanti akan banyak yang bersifat positif atau nanti akan banyak yang bersifat negatif. Dan satu hal yang terpenting lainnya adalah dengan tidak adanya klaim asing atas asset Negara Indonesia,wibawa pemerintah negara Indonesia akan selalu tetap terjaga di Hati segenap rakyat Indonesia serta begitu pula dalam pandangan negara – negara di dunia Internasional.

Fauzan Daromi, SH.
Pemerhati masalah Sosial.
READ MORE - KLAIM ASING ATAS ASSET INDONESIA DAN NASIONALISME